Hari ini, kita mengenang dan merayakan 169 tahun peristiwa bersejarah pekabaran Injil di Tanah Papua, sebuah momen penting yang telah membentuk banyak aspek dari kehidupan sosial dan budaya di wilayah ini. Peringatan ini tidak hanya merupakan refleksi dari perjalanan iman, tetapi juga pengakuan terhadap dampak signifikan yang telah diberikan oleh pesan-pesan spiritual tersebut terhadap keragaman dan keharmonisan masyarakat Papua.

Pada tanggal 5 Februari 1855, Injil pertama kali diumumkan di Pulau Mansinam, Manokwari, dan sejak itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan sejarah Papua. Upacara dan kegiatan peringatan diadakan di seluruh provinsi, dengan serangkaian kegiatan yang meliputi layanan keagamaan, diskusi komunitas, dan acara budaya.

Ikatan Arsitek Indonesia Papua Barat juga turut serta dalam perayaan ini dengan menggarisbawahi pentingnya mempertahankan warisan sejarah, budaya, dan arsitektur yang unik di Papua. Melalui refleksi ini, kita diingatkan kembali akan pentingnya toleransi, keberagaman, dan keberlanjutan dalam pengembangan sosial dan budaya di Indonesia.

Pekabaran Injil di Tanah Papua bukan hanya peristiwa agama, melainkan juga sebuah peristiwa historis yang memfasilitasi dialog antarbudaya dan pertumbuhan yang inklusif. Semoga peringatan ini menginspirasi kita untuk terus menjalin kerukunan dan kesatuan di tengah keanekaragaman yang kita miliki.